Tuesday 3 September 2013

Muslim Rohingya.

Pemerintah Burma Catat Nama Rohingya dalam Daftar Hewan

Selasa, 03 Sep 2013

 

BURMA (voa-islam.com) – Ahad (01/09/13) seorang peneliti dan dosen ilmu politik di fakultas ilmu kemiliteran di Myanmar, Dr MiyatokoKo, mengatakan bahwa Muslim Rohingya yang tinggal di barat Myanmar menjadi korban kejhatan terorganisir dan aparat keamanan terlibat dalam kejahatan tersebut karena mereka hanya melhat tanpa melakukan penghentian.
Koko menambahkan di sela-sela partisipasinya dalam konferensi tentang peran think tank dalam proses reformasi di ibukota Yordania, Amman, “Pemerintah Myanmar memasukkan nama-nama orang Rohingya dalam daftar hewan” tutur dosen itu.
Ia menambahkan dalam konteks yang sama, Orang Rohingya adalah etnis yang sudah di Burma sejak 1960 dan bahasa lokal mereka dipakai dalam bahasa interaksi pemerintah. Ia membantah pemerintah bahwa Rohingya datang dari Bangladesh. Myatokoko juga menegaskan, Etnis Rohingya bahkan sudah ada di Arakan semenjak abad 8 dan berbahasa Bengali tapi mereka bukan orang Bangladesh.[usamah/rohingya]


Baca Juga :

Tuesday 9 July 2013

Hadiah Ramadhan Al-Mubarak



Hadiah Ramadhan Al-Mubarak : Foto Eksklusif Mujahidin Rohingya, Tiada jawaban kecuali dengan Jihad!

Rabu, 2 Ramadhan 1434 H / 10 Juli 2013 07:24
Image 1 of 28 -
ARAKAN (Arrahmah.com) - Para ulama banyak menamakan bulan Ramadhan antara lain Syahrul Qur’an, Syahru Shiyam, Syahrul Mubarok dan tak ketinggalan Syahrul Jihad.
Ramadhan al mubarok disebut Syahrul Jihad karena siroh nabawiyah mencatat pada bulan ini telah terjadi perang Badar Kubro. Ini adalah perang yang pertama kali terjadi antara 303 kaum Muslimin melawan 1000 kaum musyrikin Quraisy.
Kemenangan berada di pihak kaum Muslimin. Sejarah mencatat musyrikin Quraisy yang mati sejumlah 70 orang termasuk Abu Jahal dan 70 lainnya tertawan. Adapun Muslimin yang syahid di jalan Allah berjumlah 14 orang.
Akankah sejarah akan berulang? Ratusan mujahid Rohingya berlatih perang alias i’dad di bumi yang nanti akan dikobarkan Jihad disana untuk malawan musyrik Budhis beserta bala tentaranya.
Redaksi arrahmah.com sengaja menyuguhkan foto-foto eksklusif ini khusus di bulan jihad untuk menyemangati semua Muslim di seluruh dunia akan berkobarnya Jihad di Rohingya Arakan.
Allahu akbar Mujahidin Rohingya terwujud di negeri Arakan Rohingya, Myanmar. Begitulah respon Muslim di seluruh dunia bila melihat foto-foto eksklusif latihan perang Muslim Rohingya yang tempatnya masih dirahasiakan. Meski demikian i’dad ini terbuka untuk mujahidin dari manapun untuk hadir di bumi Arakan. Bahkan mereka membutuhkan dukungan prajurit-prajurit Allah dari seluruh penjuru dunia untuk i’dad dan Jihad fi sabilillah.
Merayap, berlari, melompat, memanjat tali, dan meniti titian tali dari ketinggian 5 meter adalah latihan-latihan fisik dasar para Mujahidin. Selanjutnya mereka diperkenalkan dengan senjata seperti AK-7 dan amunisinya, dari mulai bongkar pasang hingga penggunaannya untuk membunuh orang-orang kafir yang memusuhi dan memerangi Islam dan kaum Muslimin.
Allah Ta’ala telah mewajibkan Jihad fi sabilillah, perang untuk tegaknya agama Allah di bumiNya. Ada tahapan untuk memproklamirkan perang kepada musuh-musuh Allah dan kaum mukmin. Untuk itu Allah juga telah menurunkan syariat i’dad, latihan perang untuk Jihad fi sabilillah, sebagaimana tercantum di dalam surat Al-Anfal ayat 60.
“Wahai kaum mukmin bersiap dirilah kalian untuk menghadapi kaum kafir dengan segenap kemampuan kalian dan dengan pasukan berkuda untuk menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh Allah, musuh-musuh kalian dan orang-orang lain di luar mereka. Kalian tidak tahu kekuatan mereka tetapi Allah mengetahui kekuatan mereka. Harta apa saja yang kalian dermakan untuk mendanai jihad untuk membela Islam, niscaya Allah akan memberikan pahala kepada kalian dan kalian tidak akan diperlakukan dzalim.”
Muslim Rohingya di negara Myanmar dalam kondisi tertindas, dikejar-kejar, dibunuh, muslimahnya diperkosa dan terusir dari negerinya hari ini. Dengan kemampuan yang mereka miliki mereka melakukan i’dad. “Dengan dimulai 300 muslim yang melakukan i’dad insya Allah akan bertambah Mujahid yang berlatih dan tak hanya dari Rohingya, namun dari berbagai penjuru dunia,” demikian ujar Abu Arif, seorang ulama Rohingya kepada arrahmah.com, ketika menjelaskan bunyi ayat min kuwwah pada ayat di atas yakni segenap kemampuan. Muslim Rohingya telah melakukan i’dad sebagai upaya syar’iyah dan kausalitas untuk kemenangan agama Allah Ta’ala hari ini kini dan disini. Takbiir! Allahu Akbar!
Download high quality images (24MB)
Rohingya-Mujahideen
(Ukasyah/arrahmah.com)

Sebarkan!

Wednesday 3 July 2013

Otoritas Sri Lanka



Otoritas Sri Lanka melarang beredarnya majalah Time dengan sampul Biksu wirathu

Otoritas Sri Lanka melarang beredarnya majalah Time dengan sampul Biksu wirathu

Kamis, 25 Sya'ban 1434 H / 4 Juli 2013 07:33
SRI LANKA (Arrahmah.com) – Seorang petugas bea cukai mengatakan Sri Lanka telah melarang beredarnya majalan Time dengan cerita sampul mengenai kekerasan terhadap Muslim di Myanmar oleh ummat Budha dengan klaim bisa mempengaruhi sentimen agama di pulau dengan mayoritas Budha itu.
Juru bicara departemen bea cukai, Leslie Gamini mengatakan mereka telah menyita 400 eksemplar majalah time dengan sampul Biksu Wirathu dan berjudul : “The Face of Buddhist Terror”.
Dia mengatakan pada Rabu (3/7/2013) majalah disita sesuai dengan hukum adat, seperti dilaporkan AP.
Ketegangan agama ikut meningkat di Sri Lanka di mana mayoritas penduduknya beragama Budha.  kebencian dan bahkan serangan terhadap perusahaan milik Muslim dan tempat-tempat ibadah lebih sering terjadi daripada di masa lalu.  (haninmazaya/arrahmah.com)

Thursday 6 June 2013

Gelandang Arsenal



Gelandang Arsenal Abou Diaby Hafal 19 Juz Al Qur'an

Diposkan oleh Admin BeDa pada Rabu, 02 Januari 2013 | 14.00 WIB


Jika kita beralasan sibuk sehingga tidak sempat menghafal Qur'an, kiranya kita perlu malu. Gelandang Arsenal Abou Diaby ternyata adalah seorang penghafal Qur'an. Pria berusia 27 tahun itu telah memiliki hafalan 19 juz.

Dalam akun twitter, salah satu pengajar Ebrahim Collage di London, Mufti Muhammad, mengungkapkan bahwa mantan gelandang Auxerre itu hafal 19 juz Al Qur'an.

"In conversation with Arsenal Footballer Abu Diaby @ Ebrahim college dinner tonight, who's memorised 19 ajza of Qur'an! (Dalam perbincangan dengan pemain Arsenal Abu Diaby di Ebrahim Collage pada momen makan malam, seorang yang hafal 19 juz Al Qur'an)," tulis Mufti Muhammad dalam tweetnya.

Diaby dikenal sebagai seorang Muslim yang taat. Ia diketahui aktif dalam berbagai kegiatan amal, salah satunya menjadi donatur Ebrahim College, sekolah Islam terkenal di London.
Diaby melelang jersey Arsenal
untuk Muslim Rohingya



Anggota timnas Prancis itu juga tidak tinggal diam melihat penderitaan Muslim Rohingya. Dalam acara malam amal untuk Muslim Rohingya, yang digelar London Muslim Center, Diaby merelakan jersey Arsenal miliknya untuk dilelang, yang kemudian terjual 1.600 poundsterling (sekitar Rp 25 juta). [IK/Rpb/bsb]

Wednesday 5 June 2013

Tiga Muslimah di Tembak Mati di Rumahnya sendiri oleh Pihak Keamanan Myanmar



Tiga Muslimah di Tembak Mati di Rumahnya sendiri oleh Pihak Keamanan Myanmar

Redaksi – Rabu, 26 Rajab 1434 H / 5 Juni 2013 17:28 WIB
myanmar muslimahPolisi dan aktivis mengatakan beberapa wanita desa dari minoritas Rohingya telah ditembak mati dalam konfrontasi dengan para pejabat keamanan Myanmar.
Seorang petugas polisi di Kota Mrauk U  di negara bagian Rakhine barat mengatakan pada hari Rabu bahwa tiga perempuan muslimah tewas di desa Parein, di mana mereka adalah bagian dari kerumunan yang menantang upaya pemerintah Myanmar untuk merelokasi dari rumah mereka sendiri sejak rumah tersebut  dibakar oleh Buddha dalam gelombang bentrokan sektarian tahun lalu yang menewaskan ratusan orang. Petugas yang menginformasikan meminta untuk tidak diidentifikasi namanya karena ia tidak berwenang untuk melepaskan informasi.
Sebuah situs web yang meliputi Rohingya , Rohingya Blogger, mengatakan empat perempuan telah ditembak mati dan lima warga lainnya terluka dalam konfrontasi pada hari Selasa ketika polisi melepaskan tembakan setelah mereka (pihak keamanan) bertengkar dengan penduduk desa. (IndianExpress/KH)

Thursday 30 May 2013

Massa Budha Membawa Parang, Pisau Berkeliaran Sweeping Muslim di Lashio



Massa Budha Membawa Parang, Pisau Berkeliaran Sweeping Muslim di Lashio

Redaksi – Jumat, 31 Mei 2013 07:38 WIB

massa budhaMassa Budha berkeliaran di jalanan dengan parang dan pisau, ratusan umat Islam terpaksa meninggalkan daerah mereka di Myanmar utara dan berlindung di sebuah biara untuk menghindari dibunuh.
“Mereka menyerang setiap orang Muslim , mereka terlihat membawa pisau dan tongkat,” kata Win Ko, seorang penjual sayur 32 tahun, kepada Agence France-Presse (AFP) pada hari Kamis, 30 Mei.
Ratusan Muslim telah meninggalkan kota dan ada juga yang berlindung  di biara setelah dua hari penyerangan terhadap rumah dan properti Muslim  oleh massa Buddha.
Kekerasan dimulai Selasa setelah laporan bahwa ada isu seorang wanita Buddhis telah  dibakar oleh seorang pria Muslim.
Sejak itu, massa Buddhis berkeliaran dan  bersenjatakan pisau dan parang, di jalanan Lashio sejak Selasa untuk mencari Muslim.
Dia mengatakan para penyerang – dengan memakai jubah bhikshu ‘- dipersenjatai dengan pisau, tongkat dan kapak.
Beberapa tetangga Buddhis pun di antara kerumunan menunjukkan rumah rumah milik umat Islam.
“Saya melihat tetangga Muslim kami, pasangan yang sudah berusia tua, dipukuli ketika mereka mencoba melarikan diri dengan mobil mereka,” katanya.
Para pejabat mengatakan satu orang tewas dan lima lainnya terluka dalam kekerasan, yang juga meninggalkan beberapa toko dan rumah yang telah dihancurkan.
Kerusuhan itu adalah yang terbaru dalam gelombang berulang kekerasan terhadap minoritas Muslim di Burma. (OI.net/DZ)

Wednesday 29 May 2013

Etnis Paling Terlantar dan Tersandra di Dunia



Selasa, 28 May 2013

ACT: Muslim Rohingya, Etnis Paling Terlantar dan Tersandra di Dunia

JAKARTA (voa-islam) – Dalam dialog bertema “Build Humanity: Dream for a Paeceful in Myanmar”, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, Muslim Rohingya adalah etnis paling teraniaya di dunia. Dunia tak kunjung Nampak keseriusannya mengatasi masalah ini. Kisah pilu masih berlangsung di Myanmar, khususnya saudara Muslim etnis Rohingya.
“Hingga saat ini tragedi kemanusiaan Muslim Rohingya menjadi tontonan. Otoritas Budha menunjukkan radikalismenya, dengan melakukan pelanggaran kemanusiaan. Tragedi ini bukan hanya dirasakan oleh kaum muslimin di dunia, tapi juga sisi kemanusian di belahan bumi manapun,” kata Presiden Aksi cepat Tanggap (ACT) Ahyudin di Menara 165, Jakarta, Senin (27/5).
Sungguh ironi, Pemerintah Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal Indonesia dikenal sebagai pemimpin Asia Tenggara dan terbesar penduduk Muslimnya.
“Hari ini kita menyaksikan Muslim Rohingya sebagai etnis yang tersandra dan teraniaya di dunia. Otoritas dunia tidak member respon apa-apa. Sangat disayangkan, jika Pemerintah yang seharusnya lebih berperan, dikalahkan oleh otoritas sipil seperti ACT dan lembaga kemanusiaan lainnya untuk membantu Muslim Rohingya yang teraniaya. Karena itu kami tak ingin menunggu pemerintah, PBB dan lintas peradaban manapun. Kami akan terus bergerak, membantu semampu kami,” ungkap Ahyudin sedih.
Setelah tujuh kali mengirim Tim Kemanusiaan ACT ke Myanmar, telah disaksikan, bahwa jumlah janda terbesar hari ini adalah banyak dialami oleh umat Islam. Nasib mereka dipertaruhkan. “Dan yang membuat tragedi kemanusiaan ini adalah otoritas politik.”
Nasib yang sama, selain Etnis Muslim Rohingya yang terlantar di dunia, juga dialami saudara Muslim di Somalia. “Yang paling blangsak di dunia ini adalah tragedi kelaparan di Somalia. Kenapa pemerintah tidak peduli, hanya otoritas sipil yang bergerak. Mereka hanya ingin kepastian hidup, baik Muslim Rohingya di Myanmar maupun di Somalia.”
“Kalau negeri ini tidak mau membantu, biar kami membeli sejengkal tanah agar bisa menata kehidupan,” ungkap Ahyudin berkaca-kaca.
ACT tergerak mengajak semua pihak untuk membantu muslim Rohingya yang saat ini tinggal di kamp-kamp pengungsian. Sejak Ramadhan 2012, ACT mendorong masyarakat Indonesia dan dunia membantu Muslim Rohingya. Salah satunya melalui Program Wakaf for Humanity, yaitu wakaf 1.000 shelter atau pemukiman yang dibangun di Kamp Se Tha Ma Gyi, di Sitwee, Myanmar. [desastian]